Afi Faradisa Blog

Recent Post

Popular Post

Fashion

Beauty

Breaking News

Travel

Written By afi nihaya on Monday, October 16, 2017 | 6:25 PM


Oleh : Afi Nihaya Faradisa

Banyak penulis pemula sepertiku yang ingin menulis tapi bingung harus memulai dari mana, serta segudang keraguan lainnya.
Sepanjang pengalamanku, seseorang sulit menulis karena:

1. Perfeksionis.
Belum pernah mencoba menghasilkan karya, tapi sudah berangan-angan jadi seperti para penulis profesional. Padahal, untuk menuju ke sana, Anda tidak tahu berapa ratus jam latihan yang mereka habiskan. Berapa waktu tidur yang harus dikorbankan. Belum lagi jika tulisannya cuma berakhir jadi cibiran orang.
Memang menulis adalah perjalanan panjang, tak bisa instan.
Saat menulis, aku selalu berusaha menulis secara spontan. Yang penting nulis dulu, soal hasilnya belakangan. Baru setelah itu edit habis-habisan.
Kemampuan akan meningkat seiring latihan yang Anda lakukan.
Ada orang yang bisa menulis berdasarkan draf-draf, ada juga yang hanya bisa menulis sekali duduk.
Ide tak selalu muncul, maka saat menemukannya, segera eksekusi saja. Jangan ditunda.
Start with what you are, what you see, what you have. Just start!

2. Kritik diri yang berlebihan.
Sebenarnya, tak ada yang pernah mengatakan padaku bahwa aku tak bisa menulis.
Semangat menulisku lebih sering disabotase oleh ribuan kritik tajam yang berasal dari dalam diri, ia seperti racun; mematikan, bukan membangun.
Mengkritik diri itu baik, karena hanya Anda yang tahu di mana kekurangan Anda dan bagaimana Anda harus memperbaikinya.
Tapi, Henry Ford berkata, "Apakah Anda berpikir bahwa Anda bisa ataupun Anda tidak bisa, Anda benar."
Pikiran kita adalah juri yang paling buruk, tak peduli sebaik apa diri kita sebenarnya.

3. Tidak menulis dari hal yang sederhana.
Seorang guru pernah berkata, "Bahkan sebuah sapu lidi yang Anda lihat tadi pagi saja bisa jadi 5 tulisan, jika Anda terlatih menangkap makna. Pikiran perlu dilatih untuk menganalisa."

4. Menempatkan penilaian orang di atas segala hal.
Aku selalu menilik tulisan-tulisanku dan memeriksa apakah aku menulis yang ingin aku tulis, atau aku menulis apa yang orang ingin aku tulis. Aku sendiri sering terjebak pada hal ini.
Sebenarnya sah-sah saja Anda mau pilih yang mana.
Yang jelas, aku berusaha memilih mana yang paling membuatku bahagia; tentu saja pilihan pertama.

5. Tidak suka membaca.
Ya, ini mungkin kendala yang utama. Untuk menulis, orang perlu banyak membaca. Sebab, membaca akan membangun kerangka berpikir dan nalar logika serta menambah perbendaharaan kata. Membaca di sini bukan membaca status FB atau potongan-potongan artikel di internet.
Mengapa?
Jaman dulu, untuk mempelajari suatu permasalahan, mau tidak mau orang harus membaca penjelasan yang lengkap dari berbagai sudut pandang dalam buku dan literatur yang tebal. Sehingga, mereka terbiasa untuk berpikir luas, mendalam, sistematis, dan terukur.
People jaman now kebanyakan hanya membaca potongan-potongan artikel dari internet, dan merasa sudah tahu segalanya.
Tak heran, mereka cenderung impulsif dan lebih mudah digiring kemana pun media mengatur emosi pembaca.
Kendati bagi sebagian orang membaca itu membosankan, tapi saat aku sangat tertarik dengan bukunya, aku bisa menuntaskan 3 buku dalam seminggu.
Kuncinya, temukanlah buku yang menarik bagimu.

5. Menelan segala kritik orang.
Selain kritik diri, orang akan selalu mengkritikmu. Jika itu membangun, dengarkan. Jika tidak, abaikan.
Lihat-lihat juga siapa yang mengkritik itu. Jika mereka para penulis sukses (yang bukan cuma sukses mengkritik), jika mereka orang-orang yang tahu betul dinamika kepenulisan, maka Anda tahu siapa yang baik untuk didengarkan.
Beberapa orang hanya iri, mereka tidak suka orang lain berkembang.
Anda juga tidak pernah memaksa orang lain untuk membaca tulisan Anda, kan?

Menulislah dengan merdeka, menulislah dengan bahagia.
Sebuah tulisan akan selalu menemukan pembacanya.

"If you’re a writer, your first duty, a duty you owe to yourself and your readers, and to your writing itself, is to become wonderful. To become the best writer you can possibly be."
- Theodora Goss

0 comments:

Post a Comment

Afi Nihaya Faradisa Blog© 2014. All Rights Reserved. Template By Seocips.com
SEOCIPS Areasatu Adasenze Tempate Published By Kaizen Template